Wednesday, May 1, 2013

Wireless Router


Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Access Point digunakan untuk melakukan pengaturan lalu lintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client atau server. Biasanya berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau broadband ethernet.
Perbedaan dari Access Point dan Router adalah sebagai berikut. Saat ini beredar di pasaran adalah access point yang telah dilengkapi dengan router di dalamnya yang biasa disebut wireless router. Wireless Router selain sebagai penghubung (access point) untuk jaringan Local dapat berfungsi memforward IP di luar dalam jaringan Local. Sebagai contoh jika mempunyai IP 192.168.0.1 untuk jaringan Local, sedangkan yang diinginkan adalah jaringan 192.168.0.1 yang tidak tersentuh oleh orang luar dari jaringan local itu. Nah dari wireless router itu dapat di setting sebagai contoh menjadi IP 10.50.10.xxx. Otomatis client yang mendapat IP dari 10.50.10.1 itu tidak dapat masuk ke jaringan 192.168.0.1. Inilah fungsi maksimal dari router yaitu untuk memprotect jaringan lokal, sehingga resiko data diambil oleh orang luar lebih sedikit. Jadi kesimpulannya wireless Router adalah sebuah acces point yang berfungsi meneruskan IP Local kita sedangkan Router berfungsi meneruskan IP local kita menjadi IP yang kita inginkan.
Langkah-langkah konfigurasi :
1.      Hubungkan Modem + Laptop/PC + TP-Link Router dalam kondisi OFF, seperti gambar berikut:

2.      Untuk dapat setting routernya, harus masuk ke web adminnya dengan mengetikan IP router di Web Browser, dan biasanya IP yang umum digunakan adalah : 192.168.0.1 (IP ini dapat berbeda untuk merek berbeda)
3.      Ketika username & password, masukkan default username & password router (keterangannya ada di buku manualnya), biasanya username: admin, password: admin
4.      Setelah masuk di web Administrasi router TP-Link, disarankan untuk mengganti IP router/TP-Linknya, karena komputer server telah menggunakan IP: 192.168.0.1
5.      Masuk ke menu: Network -> LAN ganti IP TP-Linknya, dalam hal ini diubah IP TP-Linknya menjadi : 192.168.0.20 (angka 20 di bagian belakang adalah angka yang belum digunakan dalam jaringan) dan Subnet Mask : 255.255.255.0
6.      Disarankan juga untuk mengganti password defaultnya dengan cara memilih menu : System Tools -> Password selain ada pilihan mengganti password, juga ada disarankan untuk mengubah username defaultnya.
7.      Restart TP-Link dengan memilih menu: System Tools -> Reboot
8.      Tunggu beberapa saat, dan untuk masuk ke halaman web admin router/TP-Linknya, gunakan IP yang baru: 192.168.0.20 dan masukan username & password yang baru
9.      Setelah masuk ke halaman administrator, pilih menu : Quick Setup dan ikuti langkah selanjutnya (klik tombol NEXT)
10.  Pada saat Choose WAN Connection Type, pilih Dynamic IP; klik tombol NEXT
11.  Pada halaman Wireless:
·         Wireless Radio : Enable
·         SSID : isi dengan nama ID yang akan di broadcast pada saat signal WiFi di pancarkan
·         Region : Indonesia
·         Channel : biarkan sesuai default yang ada (Dalam kasus saya, diganti dengan 11 ** channel yang biasa    digunakan secara umum **)
·         Mode : 54Mbps (802.11g)
·         Klik [Next] dan klik lagi [Finish]
12.  Selanjutnya, setting Gateway & DNS nya sesuai dengan setting Komputer server, masuk ke menu: Network -> WAN
·         Klik Renew pada bagian Gateway, dan isi dengan IP Komputer Server: 192.168.0.1
·         Pilih/checklist bagian Use These DNS Server
·         Primary DNS: 203.130.196.5
·         Secondary DNS: 202.134.0.155
·         Save
13.  Selanjutnya, setting untuk security routernya, agar tidak dapat digunakan oleh siapa saja dengan memilih menu Wireless -> Wireless Setting (berikut ini contoh setting yang digunakan, dapat memilih setting yang berbeda dengan contoh di bawah ini)
·         Beberapa setting sudah dipilih sesuai dengan setting sebelumnya
·         Pilih/Klik [Enable Wireless Security]
·         Security Type: WEP
·         Security Option: Automatic
·         WEP Key Format: Hexadecimal
·         Key1: 123454321 (silahkan diganti sesuai keinginan); Key Type: 64bit
·         Klik [Save]
14.  Sampai tahap ini, router sudah dapat digunakan, namun untuk lebih memastikan, ada beberapa hal yang dapat disetting terlebih dahulu sebelum router di REBOOT (langkah ke-16) Setting range IP Client DHCP pada TP-Link nya dengan memilih menu: DHCP -> DHCP Setting, isi range IP sesuai dengan yang dikehendaki, misal: Start IP Address: 192.168.0.100 & End IP Address: 192.168.0.199, klik [SAVE]
15.  Cek juga setting Time dengan memilih menu: System Tools -> Time sesuaikan dengan timezone dan waktu anda, klik [SAVE]
16.  Reboot router TP-Link dengan memilih menu: System Tools -> Reboot
17.  Router TP-Link anda siap digunakan. Cabut kabel LAN Router dari laptop/PC dan aktifkan

No comments:

Post a Comment