Router
berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan
data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch.
Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area
Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch
merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan.
Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan
tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat,
dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Access
Point digunakan untuk melakukan pengaturan lalu lintas jaringan dari mobile
radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client atau server.
Biasanya berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini
merupakan radio based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi
dengan LAN kabel atau broadband ethernet.
Perbedaan
dari Access Point dan Router adalah sebagai berikut. Saat ini beredar di
pasaran adalah access point yang telah dilengkapi dengan router di dalamnya
yang biasa disebut wireless router. Wireless Router selain sebagai penghubung
(access point) untuk jaringan Local dapat berfungsi memforward IP di luar dalam
jaringan Local. Sebagai contoh jika mempunyai IP 192.168.0.1 untuk jaringan
Local, sedangkan yang diinginkan adalah jaringan 192.168.0.1 yang tidak
tersentuh oleh orang luar dari jaringan local itu. Nah dari wireless router itu
dapat di setting sebagai contoh menjadi IP 10.50.10.xxx. Otomatis client yang
mendapat IP dari 10.50.10.1 itu tidak dapat masuk ke jaringan 192.168.0.1.
Inilah fungsi maksimal dari router yaitu untuk memprotect jaringan lokal,
sehingga resiko data diambil oleh orang luar lebih sedikit. Jadi kesimpulannya
wireless Router adalah sebuah acces point yang berfungsi meneruskan IP Local
kita sedangkan Router berfungsi meneruskan IP local kita menjadi IP yang kita
inginkan.
Langkah-langkah
konfigurasi :
1.
Hubungkan Modem + Laptop/PC +
TP-Link Router dalam kondisi OFF, seperti gambar berikut:
2.
Untuk dapat setting routernya,
harus masuk ke web adminnya dengan mengetikan IP router di Web Browser, dan
biasanya IP yang umum digunakan adalah : 192.168.0.1 (IP ini dapat berbeda
untuk merek berbeda)
3.
Ketika username &
password, masukkan default username & password router (keterangannya ada di
buku manualnya), biasanya username: admin,
password: admin
4.
Setelah masuk di web Administrasi
router TP-Link, disarankan untuk mengganti IP router/TP-Linknya, karena komputer
server telah menggunakan IP: 192.168.0.1
5.
Masuk ke menu: Network -> LAN
ganti IP TP-Linknya, dalam hal ini diubah IP TP-Linknya menjadi : 192.168.0.20
(angka 20 di bagian belakang adalah angka yang belum digunakan dalam jaringan)
dan Subnet Mask : 255.255.255.0
6.
Disarankan juga untuk mengganti
password defaultnya dengan cara memilih menu : System Tools -> Password
selain ada pilihan mengganti password, juga ada disarankan untuk mengubah
username defaultnya.
7.
Restart TP-Link dengan memilih
menu: System Tools -> Reboot
8.
Tunggu beberapa saat, dan untuk
masuk ke halaman web admin router/TP-Linknya, gunakan IP yang baru:
192.168.0.20 dan masukan username & password yang baru
9.
Setelah masuk ke halaman
administrator, pilih menu : Quick Setup dan ikuti langkah selanjutnya (klik
tombol NEXT)
10. Pada
saat Choose WAN Connection Type, pilih Dynamic IP; klik tombol NEXT
11. Pada
halaman Wireless:
·
Wireless Radio : Enable
·
SSID : isi dengan nama ID yang
akan di broadcast pada saat signal WiFi di pancarkan
·
Region : Indonesia
·
Channel : biarkan sesuai default
yang ada (Dalam kasus saya, diganti dengan 11 ** channel yang biasa digunakan secara umum **)
·
Mode : 54Mbps (802.11g)
·
Klik [Next] dan klik lagi
[Finish]
12. Selanjutnya,
setting Gateway & DNS nya sesuai dengan setting Komputer server, masuk ke
menu: Network -> WAN
·
Klik Renew pada bagian Gateway,
dan isi dengan IP Komputer Server: 192.168.0.1
·
Pilih/checklist bagian Use These
DNS Server
·
Primary DNS: 203.130.196.5
·
Secondary DNS: 202.134.0.155
·
Save
13. Selanjutnya,
setting untuk security routernya, agar tidak dapat digunakan oleh siapa saja
dengan memilih menu Wireless -> Wireless Setting (berikut ini contoh setting
yang digunakan, dapat memilih setting yang berbeda dengan contoh di bawah ini)
·
Beberapa setting sudah dipilih
sesuai dengan setting sebelumnya
·
Pilih/Klik [Enable Wireless
Security]
·
Security Type: WEP
·
Security Option: Automatic
·
WEP Key Format: Hexadecimal
·
Key1: 123454321 (silahkan diganti
sesuai keinginan); Key Type: 64bit
·
Klik [Save]
14. Sampai
tahap ini, router sudah dapat digunakan, namun untuk lebih memastikan, ada
beberapa hal yang dapat disetting terlebih dahulu sebelum router di REBOOT
(langkah ke-16) Setting range IP Client DHCP pada TP-Link nya dengan memilih
menu: DHCP -> DHCP Setting, isi range IP sesuai dengan yang dikehendaki,
misal: Start IP Address: 192.168.0.100 & End IP Address: 192.168.0.199,
klik [SAVE]
15. Cek
juga setting Time dengan memilih menu: System Tools -> Time sesuaikan dengan
timezone dan waktu anda, klik [SAVE]
16. Reboot
router TP-Link dengan memilih menu: System Tools -> Reboot
17. Router
TP-Link anda siap digunakan. Cabut kabel LAN Router dari laptop/PC dan aktifkan
No comments:
Post a Comment